6 Maret 2012

supberinergy - Belajar dari 'Sahabat'

Belajar dari ‘Sahabat’

Pernahkan Anda terjebak di kamar mandi? Semoga ci jangan sampai he..he.. Bagi Anda yang pernah terjebak, mungkin Anda akan berteriak sekeras-kerasnya sampai muka Anda merah padam plus kebingungan…betul?.

Saya pernah membaca sebuah kisah seorang yang terjebak di kamar mandi, kemudian apa yang ia lakukan?tentu saja.. ia minta tolong dengan memangggil teman-temannya. Yap…akhirnya dengan bantuan teman-temannya, ia bisa keluar dari kamar mandi tersebut.

Teman, kawan, friend, kanca, sahabat atau kata yang sepadan dengan itu adalah kata yang sering kita dengar, karena hampir setiap hari kita bersosialisasi dan berinteraksi dengan mereka.

Lantas apa arti sahabat?
Saya pernah bertanya (apa arti sahabat?) kepada beberapa teman lewat layanan sms, dan berikut beberapa pendapat teman-teman tentang arti sahabat :
1. Sahabat adalah yang mengingatkan kita ketika lupa, yang membangunkan kita ketika jatuh, yang membuat kita tersenyum ketika kita sedih, dan mensupport kita ketika down.
2. Sahabat adalah orang yang senantiasa ada, baik dalam susah maupun senang, sahabat adalah yang mengingatkan apabila kita salah, sahabat adalah yang bahagia apabila kita dapat kebahagiaan.
3. Sahabat adalah yang selalu berkata benar kepadamu, bukan yang selalu membenarkanmu.
4. Sahabat adalah orang yang mau menerima/mengingatkan kita diwaktu senang/duka, tapi kita juga harus ingat bahwa sahabat “JUGA MANUSIA”
5. Sahabat: orang yang mau menyuburkan kembali kegersangan hati kita dan bersamanya kita menjadi semangat dalam menempuh perjuangan.
6. Sahabat bukanlah seseorang yang telah lama kita kenal, bukan dia yang datang pertama atau siapa yang paling peduli, tetapi sahabat adalah seseorang yang datang dan tidak pernah pergi meninggalkan kita.
7. Sahabat adalah sesuatu yang sangat berharga dari sebuah cinta, karena cinta sering pergi dan meninggalkan kita, dan sahabat [dia] akan selalu menasehati kepada yang haq.
8. Sahabat ada dikala susah dan senang. Ada bukan hanya saat kita sedang berpunya namun sahabat sejati ada saat kita sedang membutuhkannya.

Pendapat di atas sungguh luar biasa, yap…sahabat memang memiliki arti yang luar biasa. Sahabat adalah seseorang yang sangat berharga. Maka pantaslah ada kata-kata yang bisa menunjukkan pentingnya seorang sahabat :
Dalam sebuah sms “ Allah sungguh bijak, sehingga Ia menciptakan seorang teman tanpa harga, karena jika Allah memberikan harga, aku takkan mampu untuk membeli teman yang berharga seperti kamu…”

Bagi Anda yang mempunyai banyak teman tentu ini menunjukkan Anda memiliki kualitas diri yang baik, tapi tunggu dulu…sahabat yang seperti apa yang ada punyai..? sahabat sejatikah…?

Sahabat sejati adalah sahabat yang tetap menemani baik suka maupun duka, Sahabat yang baik ibarat penjual minyak wangi, didekatnya kita akan ikut merasakan wanginya. Sahabat yang selalu mengingatkan ketika kita salah dan keliru, sahabat yang menghibur ketika kita bersedih. Sahabat yang berbagi kebahagiaan dan kesedihan. Apabila kita bertemu atau teringat dengan dia kita akan mengenal kebaikannya

Terima kasih sahabatku…
Karena sahabat pulalah saya bisa mengenal karakter diri, Karena sahabat pula saya bisa berkesempatan, bisa mengembangkan diri. Karena sahabat pulalah inspirasi saya untuk menulis, Karena sahabat pulalah saya mengenal cinta, kasih sayang dan berterima kasih, Karena sahabat pula, saya bisa tertawa, Karena sahabat pula saya bisa marah, saya kesal, Karena sahabat pula saya bisa termotivasi untuk menggapai cita-cita.
Kepada sahabat saya bisa minta tolong, bisa bercerita, mencurahkan isi hati, kepada sahabat saya bisa memberikan sesuatu yang saya punya dan saya bisa.
Bersama sahabat, saya bisa beramal. Dengan sahabat pula, saya bisa berpetualang ke tempat-tempat yang belum pernah saya kunjungi, dengan sahabat pula saya pernah merasakan “terjatuh dari motor”, dengan sahabat pula saya belajar banyak hal. Bersama sahabat saya bisa jalan-jalan, makan bersama, membuat proyek, melaksanakan kegiatan.

Maafkan aku sahabatku…
Karena egoisnya diriku, engkau jadi marah. Karena kebodohanku, engkau jadi merasa malu. Karena kenekatanku, engkau jadi merasa bersalah. Karena keterlambatanku, agendamu jadi berantakan. Karena ketidakhadiranku, semuanya jadi kacau.
Sebagai penutup tulisan ini, saya kutipkan sebuah kata mutiara dari sebuah SMS :
“Indahnya hidup bukan karena seberapa banyak orang mengenal kita, namun seberapa banyak orang bahagia mengenal kita”.[]

0 komentar:

Posting Komentar