Olah Raga, Olah Jiwa

Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya untuk Indonesia Raya

Membaca Sedari Muda

Membaca : Membuka Cakrawala Dunia

Yang Muda Yang Berkarya

Berikan aku 10 Pemuda kan ku guncang dunia

Profesional

Kenali Diri, Kembangkan Diri, Jadilah Profesional

Belajar Sepanjang Hayat

Belajar sepanjang waktu, belajar dimanapun berada

20 April 2013

10 Tips Mengajak Anak Gemar Membaca

Oleh : Muhammad Noer

Seorang pembaca blog ini pernah bertanya, “Bagaimana caranya mengajak anak kita supaya gemar membaca?”

Hmm, pertanyaan yang menarik dan penting untuk dijawab.

Jawaban saya waktu itu adalah, “Orangtua harus memberi contoh dengan rajin membaca di depan anak-anaknya. Ada acara membaca keluarga, di mana masing-masing anggota berkumpul dan membaca buku kesukaan masing-masing. Anak sering diajak main ke toko buku dan browsing buku kesukaan mereka. Terakhir, sering-sering diceritakan dongeng dengan membacakannya langsung sehingga anak tertarik untuk belajar sendiri.”

Sebagai orangtua, kita mungkin mengajarkan kepada anak kita cara membaca, namun belum tentu kita memberi contoh kepadanya untuk gemar membaca.

Secara tak sengaja, saya menemukan aplikasi menarik di Apple iTunes berjudul “Reading for Kids. 100 Ways To Encourage Your Kids To Read.” Tips ini serta merta membuat ide saya berkembang. Ternyata banyak sekali aktivitas kecil dan ringan yang bisa dilakukan untuk membentuk sebuah kebiasaan. Dan inilah beberapa tips menarik yang saya dapatkan dari aplikasi tersebut ditambah sharing dari saya pribadi.

1. Berangkat ke Kebun Binatang atau Sirkus, kemudian cari buku tentang binatang yang baru dilihat anak Anda.
Anak-anak sangat senang ke kebun binatang dan mereka akan terus bercerita apa yang dia lihat sepanjang jalan. Setelah pulang, singgah sebentar ke toko buku dan temukan binatang yang paling dia sukai. Yakinlah anak Anda pasti akan senang membaca buku tersebut.

2. Jika anak melihat sesuatu yang menarik di TV, temukan buku tentang hal tersebut.
Ada kalanya anak Anda menonton TV dan tertarik dengan bagaimana gerhana terjadi, maka carilah buku yang membahas topik tersebut. Karena ketertarikan muncul dari sang anak, kemungkinan besar dia akan senang membaca dan ingin tahu lebih jauh tentang topik yang menarik perhatiannya.

3. Ceritakan kepada anak buku yang baru saja Anda baca.
Bacakan bagian tertentu yang menarik dari buku tersebut dan letakkan di tempat yang mudah dijangkau anak Anda jika dia ingin membacanya sendiri.

Terkadang anak kita juga ingin tahu buku yang dibaca orangtuanya. Mengapa tidak menceritakannya kepada Anak Anda? Ini sekaligus melatih kita sebagai orangtua untuk merangkum buku tersebut secara sederhana dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh anak. Tak hanya itu, anak-anak juga punya rasa ingin tahu yang besar dan dia akan berusaha mencari tahu mengapa orangtuanya membaca buku tersebut.

4. Bacakan buku favorit dan sering-seringlah mengulangnya.
Anak Anda akan belajar tentang kisah tersebut dan mulai belajar tentang mengapa membaca itu penting dan menarik.

Pengulangan menciptakan efek yang kuat dalam daya ingat anak Anda. Mereka akan mengenang kegiatan tersebut dan ingin mengulanginya kembali dengan cara membaca buku yang membawanya ke ingatan masa lalu.

5. Jawablah selalu pertanyaan Anak Anda.
Dengarkan baik-baik dan sabar apa yang dia tanyakan dan jawablah dengan penuh perhatian dan kesabaran pula. Jika perlu, ajak anak Anda ke toko buku atau perpustakaan untuk menemukan jawaban atas pertanyaannya. Anda dapat pula melakukan kegiatan bersama seperti menemukan jawaban pertanyaan tersebut dalam ensiklopedi, kamus atau browsing google bersama sang anak.

6. Belikan buku sebagai hadiah ulang tahun sahabat anak Anda.
Biarkan anak Anda memilih buku yang akan dijadikan sebagai hadiah kepada sahabatnya. Dia akan belajar buku adalah benda yang bermanfaat buat orang-orang terdekatnya.

7. Ketika Anda memiliki waktu luang bersama anak, ceritakan sebuah kisah kepadanya.
Setelah Anda selesai bercerita, mintalah anak Anda bercerita sebuah kisah yang ingin dia ceritakan. Proses ini akan membangun kedekatan antara anak dan orangtua sekaligus mengajak keduanya untuk gemar membaca sebelum bisa menceritakan kisah-kisah baru.

8. Buat daftar buku yang dimiliki anak Anda dan tempelkan di lemari es dan beri tanda buat buku yang selesai.

Berikan kesempatan anak Anda untuk menempelkan tanda bintang pada setiap buku yang sudah selesai dia baca. Ini memberikan sebuah “sense of accomplishment” dan memacu anak untuk membaca lagi dan lagi.

9. Jangan pernah memaksa anak Anda membaca atau menyelesaikan buku yang tidak dia sukai.
Ini akan memberi pengalaman buruk dan membuatnya benci membaca. Biarkan dia menemukan apa yang dia sukai dan ajaklah membaca hal-hal tersebut.

10. Jika anak melihat Anda sedang membaca sebuah buku dan menikmatinya, mereka juga akan tertarik.
Sebagai orangtua, tunjukkanlah bahwa Anda memang gemar membaca dan menjadikannya sebagai kegiatan yang menarik dan rutin dilakukan. Anak-anak akan mencontoh apa yang dilakukan orangtuanya apalagi jika mereka melihat orangtuanya sangat menikmatmati buku yang dibaca.

Ternyata tidak sulit mengajak anak gemar membaca. Ada banyak kegiatan sederhana yang bisa kita lakukan untuk membiasakan anak membaca. Jika Anda sering melakukan hal tersebut di masa kecil sang anak, maka ketika besar nanti mereka akan menjadi orang yang gemar membaca.

Dan yang jauh lebih penting, mereka akan memandang kegiatan membaca sebagai aktivitas yang menyenangkan dan memberi kesempatan untuk melakukan eksplorasi hal-hal baru.
Anda punya tips lainnya? Sampaikan komentar dan pendapat Anda!

sumber : http://www.muhammadnoer.com/2010/08/10-tips-mengajak-anak-gemar-membaca/, diakses pada tanggal 20 April 2013 

6 April 2013

Belajar Sepanjang Hayat


Sumber : www.pekka.or.id
“Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim dan muslimat. Tuntutlah ilmu sejak buaian sampai lubang kubur. Tiada amalan umat yang lebih utama daripada belajar”.

Belajar sepanjang hayat ini dikemukakan oleh Edgar Faure dari The International Council of Educational Development (ICED) atau Komisi Internasional Pengembangan Pendidikan. Sebagai ketua Komisi tersebut Edgar Faure mengatakan : With its confidence in man’s capacity to perfect himself through education, the Moslem world was among the first to recommend the idea of lifelong education, exhorting Moslem to educate themselves from cradle to the grave. (Faure, 1972, h.8)

Islam mewajibkan pemeluknya untuk belajar dan mengembangkan kemampuan nalarnya secara terus menerus bukan saja terhadap objek-objek di luar dirinya, tetapi juga terhadap kehidupannya sendiri baik sebagai perorangan maupun sebagai suatu komunitas.
Seperti dikemukakan oleh Andrias Harefa (2000) bahwa pembelajaran akan mampu membuat manusia tumbuh dan berkembang sehingga berkemampuan, menjadi dewasa dan mandiri. Manusia mengalami transformasi diri, dari belum/tidak mampu menjadi mampu atau dari ketergantungan menjadi mandiri. Dan, transformasi diri ini seharusnya terus terjadi sepanjang hayat, asalkan ia tidak berhenti belajar, asal ia tetap menyadari keberadaannya yang bersifat present continuous, on going process, atau on becoming. Persoalannya adalah, sebagian besar manusia tidak mendisiplinkan dirinya untuk tetap belajar tanpa henti. Sebagian besar manusia berhenti belajar setelah merasa dewasa. Sikap gede rasa ini umumnya disebabkan oleh kebodohan yang bersifat sosial dan mental/ psiko-spiritual. Sebagian orang merasa telah dewasa karena telah berusia di atas 17 atau 21, atau telah selesai sekolah atau kuliah, telah memiliki gelar akademis, telah memiliki pasangan hidup, telah memiliki pekerjaan dan jabatan yang memberinya nafkah lahiriah. Hal-hal itu telah membuat mereka berhenti belajar, sehingga tidak lagi mengalami transformasi-transformasi dalam kehidupannya, sehingga mereka tidak siap mengantisipasi perubahan-perubahan yang timbul. Sebaliknya bagi mereka yang senantiasa menjadikan proses belajar merupakan bagian dari kehidupannya mereka akan senantiasa siap mengantisipasi perubahan yang timbul atau bahkan perubahan yang diperoleh mereka sebagai akibat langsung dari proses belajar yang senantiasa mereka lakukan. Konsekwensi perubahan yang terjadi akan menjadi titik tolak bagi mereka untuk senantiasa terus belajar – on becoming a learner istilah yang dipakai Andrias Harefa- untuk selalu siap mengantisipasi perubahan yang akan muncul lagi sebab perubahan merupakan sesuatu yang abadi, selamanya akan muncul on and on.
Kegiatan pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok diantaranya kegiatan yang terjadi pada jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.
Pada jalur pendidikan luar sekolah, sejak kehadirannya, kegiatan pembelajaran kelompok menjadi ciri utama. Dalam perkembangannya, kegiatan pembelajaran dalam pendidikan luar sekolah telah memperoleh dukungan dari berbagai teori pembelajaran dan dari pengalaman para praktisi di lapangan sehingga muncul kegiatan pembelajaran partisipatif. Dewasa ini pembelajaran partisipatif tidak saja digunakan dalam program-program pendidikan luar sekolah tetapi juga di beberapa kawasan di dunia ini, dan telah diserap serta diterapkan pada program-program pendidikan sekolah. Dengan demikian pembelajaran partisipatif telah menjadi bagian dari strategi pembelajaran yang dapat digunakan dan dikembangkan di dalam proses pendidikan baik di satuan pendidikan sekolah maupun satuan pendidikan luar sekolah.
Upaya penerapan pembelajaran partisipatif pada pendidikan sekolah dapat dipertegas dengan menekankan peranan pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar secara aktif dan partisipatif. Keterlibatan pendidik dapat meliputi dua hal penting, diantaranya, pertama, dalam penyusunan dan pengembangan program belajar serta yang kedua, dalam upaya menumbuhkan kondisi supaya peserta didik melakukan kegiatan belajar partisipatif. Keterlibatan dalam penyusunan dan pengembangan program pembelajaran, pendidik bersama peserta didik melakukan asesmen kebutuhan belajar; identifikasi sumber-sumber dan kemungkinan hambatan dalam pembelajaran; menyusun tujuan belajar, menetapkan komponen dan proses pembelajaran, serta melaksanakan dan menilai program pembelajaran. Keterlibatan pendidik dalam menumbuhkan situasi belajar yang kondusif bagi peserta didik untuk belajar meliputi upaya menciptakan iklim belajar yang partisipatif. Knowles mengemukakan ada tujuh langkah pendidik yang dapat membantu peserta didik untuk belajar partisipatif. Ketujuh langkah tersebut adalah membantu peserta didik untuk: (1) menumbuhkan keakraban yang mendorong untuk belajar, (2) menjadi anggota kelompok dan belajar dalam kelompok, (3) mendiagnosis kebutuhan belajar, (4) merumuskan tujuan belajar, (5) menyusun pengalaman belajar, 6) melaksanakan kegiatan belajar, dan (7) melakukan penilaian terhadap proses, hasil, dan pengaruh belajar.
Produk dari suatu proses pembelajaran baik pendidikan sekolah maupun pendidikan luar sekolah adalah perubahan tingkah laku peserta didik selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran. Perubahan perilaku tersebut mencakup ranah (domain) afektif, kognitif, dan psiko-motorik serta konatif. Ranah afektif adalah sikap dan aspirasi peserta didik dalam lingkungannya melalui tahapan penerimaan stimulus, respons, penilaian, pengorganisasian, dan karakterisasi diri dalam menghadapi stimulus dari lingkungan. Ranah Kognitif adalah kecakapan peserta didik yang diperoleh melalui pengetahuan, pemahaman, penggunaan, analisis, sintesis, dan evaluasi terhadap sesuatu berdasarkan asas-asas dan fungsi kelimuan. Asas keilmuan yang objektivitas, observabilitas, dapat diukur, dan bernilai guna, sedangkan fungsi keilmuan adalah menggambarkan, menjelaskan, memprediksi, dan mengandalkan. Psiko-motorik atau skills adalah penguasaan dan penggunaan sesuatu keterampilan melalui tahapan rangsangan, kesiapan merespons, bimbingan dlam melakukan respons, gerakan mekanik, respons yang lebih kompleks, adaptasi, dan melakukan sendiri. Tegasnya perubahan tingkah laku peserta didik dalam ranah afektif, kognitif, psiko-motorik, dan konatif merupakan produk pembelajaran.
Sumber : http://hanazhen.files.wordpress.com/2010/12/guru-profesional.jpg

5 April 2013

Membaca Sedari Muda



Membaca Sedari Muda

Membaca sangat banyak manfaatnya, berikut ini saya tampilkan 2 buah tulisan tentang manfaat membaca.
Sumber tulisan : Republika.co.id 

11 Manfaat Membaca

Bagi anda yang gemar membaca atau pun hanya sekedar membaca, pastinya tahu bahwa membaca itu banyak manfaatnya. Yang paling utama kenapa kita diharuskan membaca, karena merupakan perintah Allah SWT. Dalam Al-Qur’an surat Al-‘Alaq (96) ayat 1, lafalnya “ Iqro’ bismi robbikal-ladzi kholaqo “ yang artinya “ Bacalah dengan nama robb (Tuan, Tuhan) kamu (yakni Aloh) yang menciptakan.“

Lantas membaca apa? Dikatakan dalam Al-Qur’an surat Al-Muzzamil (73) ayat 20, lafalnya “…Faqro-u ma tayassaro minal-qur’an…” yang artinya “…Maka bacalah apa yang mudah (bagi kalian) dari Al-Qur’an…”.

Dalam Al-Qur’an terkandung ayat-ayat Allah dan ayat-ayat Allah tidak hanya ada di dalam Al-Qur’an. Dikatakan dalam Al-Qur’an surat Ar-Rum (30) ayat 20, lafalnya “ Wa min ayatihi an kholaqokum min turobin tsumma idza antum basyarun tantasyirun “ yang artinya “ Dan sebagian dari ayat-ayat Alloh adalah Dia menciptakan kalian dari tanah lalu kalian (menjadi) manusia yang berkembang biak” dan ayat-ayat yang lain yang semisal dengan ayat ini menunjukkan bahwa makhluk (ciptaan) Alloh adalah juga ayat-ayat Alloh.

Sehingga dari ayat-ayat itu dapat ditarik hikmahnya bahwa perintah membaca yang dimaksud dalam surat Al-‘Alaq (96) ayat 1 itu adalah perintah membaca ayat-ayat Alloh baik yang ada di dalam Al-Qur’an maupun yang ada di alam semesta yakni berupa makhluk-makhluk-Nya. Maka dengan demikian “membaca ayat-ayat Alloh” adalah termasuk suatu amal Islami (amalu sholeh).  [Dan buku yang terbaik, tertinggi dan paling berharga adalah Kitab suci Al-Quran]

Nah, berikut inilah ke-11 faedah membaca:
1. Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
2. Ketika sibuk membaca, sesorang terhalang masuk dalam kebodohan.
3. Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan orang2 malas dan tidak mau bekerja.
4. Dengan sering membaca, seseorang bisa mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata.
5. Membaca membatu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.
6. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.
7. Dengan sering membaca, seseorang dapat mengambil manfaat dari pengalama orang lain, seperti mencontoh kearifan orang bijaksanan dan kecerdasan para sarjana.
8. Dengan sering membaca, seseorang dapat mengembangkan kemampuannya baik untuk mendapat dan merespon ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari disiplin ilmu dan aplikasi didalam hidup.
9. Keyakinan seseorangakan bertambah ketika dia membaca buku2 yang bermanfaat, terutama buku2 yang ditulis oleh penulis2 muslim yag saleh. Buku itu adalah penyampai ceramah terbaik dan ia mempunyai pengaruh kuat untuk menuntun seseorang menuju kebaikan dan menjauhkan dari kejahatan.
10. Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia2.
11. Dengan sering membaca, seseorang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai model kalimat, lebihlanjut lagi ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis “diantara baris demi baris” (memahami apa yang tersirat.

(Dr.’Aidh bin Abdullah al-Qarni, MA - - dalam best seller book  “DONT BE SAD” )

“..karena Anda mengetahui apa yang Saya tidak ketahui dan Saya mengetahui apa yang tidak Anda ketahui..”

Semoga bermanfaat sehingga memotivasi kita semua untuk lebih giat lagi membaca... Never Stop for Learning..!!


Muhammad Ali Hasan, S.PsiAlumni Sekolah Tinggi Psikologi Yogyakarta (2002-2006)


Asyiknya Membaca Banyak Manfaatnya

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bagi sebagian orang, membaca adalah kegiatan yang paling membosankan. Padahal membaca buku tidak hanya sebagai pengisi waktu luang. Membaca buku memberikan banyak manfaat. Mau Tahu apa saja manfaatnya?

1.Membaca dapat mengusir perasaan was-was, kecemasan, dan kesedihan.
2.Membaca dapat menghindarkan seseorang agar tidak tenggelam dalam hal-hal yang batil.
3.Membaca dapat menjauhkan kemungkinan seseorang untuk berhubungan dengan orang-orang yang menganggur dan tidak memiliki aktivitas.
4.Membaca dapat melatih lidah untuk berbicara dengan baik, menjauhkan kesalahan ucapan, dan menghiasinya dengan balaghah dan fashalah.
5.Membaca dapat mengembangkan akal, mencerahkan pikiran, dan membersihkan hati nurani.
6.Membaca dapat meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan daya ingat serta pemahaman.
7.Dengan membaca orang dapat mengambil pelajaran dari pengalaman orang lain, kebijaksanaan kalangan bijak bestari, dan pemahaman ulama.
8.Mematangkan kemampuan seseorang untuk mencari dan memproses pengetahuan. Untuk mempelajari bidang-bidang pengetahuan yang berbeda, dan penerapannya dalam kehidupan nyata.
9.Menambah keimanan, khususnya ketika membaca buku-buku karangan kaum muslimin. Sebab buku merupakan pemberi nasihat yang paling agung, pendorong jiwa yang paling besar, dan penyuruh kepada kebaikan yang paling bijaksana.
10.Membaca dapat membantu pikiran agar lebih tenang, membuat hati agar lebih terarah, dan memanfaatkan waktu agar tidak terbuang percuma.
11.Membaca dapat membantu memahami; proses terjadinya kata secara lebih detail, proses pembentukan kalimat, untuk menangkap konsep dan untuk memahami apa yang berada di balik tulisan.

Jadi kalau sudah tahu banyak manfaatnya, masih nggak tertarik baca buku?

Penulis: Sarah Febriyanti – Fakultas Ilmu Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Jakarta